Sonsaengnim, saranghaeyo! (Part. 3)


Link part sebelumnya
Part. 1

Part. 2

Author : Chiputris (@chiputris)

Rating : PG 15

Lenght : Series

Genre : Romance

Cast : SNSD Seohyun, Super Junior Kyuhyun, CN-Blue Yonghwa

Other cast : Yesung Super Junior,  Sulli F(X)

Disclaimer : FF ini tentu saja punya aku 🙂

Note : Maaf ya kalo publish part 3 ini lamaaaa banget *bow. Soalnya kemaren aku sempet kehilangan feel dan mood untuk membuat part 3 ini. Tapi sekarang aku sudah kembali dengan membawa part 3 iniiii!! Siapa yang kangeeeeen??? *plak 😀 😀

Di part 3 ini akan muncul orang ketiga yang akan mengganggu hubungan seo-guru dan murid-kyu (?)
kalo kurang nggreget pas klimaksnya maaf yaa.. aku sudah berusaha untuk membuatnya lebih drama lho padahal. *apasihgue?

Btw komen dari part 1 ke 2 nya menurun nih! Yang view banyak tapi yang komen se-upil! Ckckck ayolah siders! Hargai usaha author yang sudah membuat fic ini.. bingung deh, apa karena ff nya yang jelek atau karena yang lain? Aku open minded kok kalo ada yang mau kritik ff ini, supaya ff ini lebih baik lagi di part selanjutnya.

Tanda petik satu seperti ini _ melambangkan perkataan di dalam hati, eh apa deh? Isi hati lah bisa di bilang.

WAJIB RLC!! READ, LIKE, & COMMENT!

Oke daripada banyak ngebacot, yuk CEKIDOT!

♥♥♥

Kalau tak ingin isi sms mu disebar, datanglah ke atap sekolah seusai pelajaran berakhir.

Secarik kertas bernada ancaman terselip di antara handphone flip Seohyun yang kemarin sempat tertinggal di ruang guru.

“Kau sudah baikan Seohyun sonsaengnim?”

Seohyun terlonjak kaget mendengar sapaan seseorang, dengan sigap ia menyembunyikan kertas bernada ancaman tadi dalam genggamannya. “Eeh i-iya Yesung songsaenim.” ujarnya sambil tersenyum semanis mungkin.

“Tapi, wajah mu masih pucat.” Yesung memperhatikan wajah Seohyun dengan seksama. “kau bisa minta izin pulang kalau kau mau.”

“Ah gamsahamnida Yesung sonsaengnim, tapi aku rasa aku akan baik-baik saja hari ini.”

Yesung hanya membulatkan bibirnya. “Yasudah aku permisi mengajar dulu. Annyeonghi gaseyo.”

“Ne. Annyeonghi gyeseyo.”

Seohyun kembali menatap lekat-lekat secarik kertas yang ia temukan di antara flip handphone-nya itu dan membaca berulang kali kata-kata bernada ancaman yang tertulis didalamnya.

“Kertas ini, apa maksudnya?” bibirnya terus saja berkomat-kamit membaca patah demi patah kata ancaman yang belum sepenuhnya ia mengerti.

“Sms? Jangan-jangan..” dengan satu gerakan kilat ia menyambar handphone flip merah mudanya yang tergeletak diatas meja kerjanya.

Dengan cepat ia mengarahkan navigasi handphone-nya kearah pesan masuk.

One text message.
From : Kyuhyun-sshi
Sudah bangun? Aku sedang membeli obat di apotek dan akan segera pulang.

“Jadi ini yang dimaksud?! Aargh jjinja..”

♥♥♥

‘Sebenarnya siapa yang mengirimkan itu padaku?’ matanya menerawang ke depan. Dagu kecilnya ia pangku dengan kedua tangannya yang di topang ke meja didepannya.

“Sonsaengnim.. sonsaengnim.. sonsaengnim!”

“Hhaa? Eh iya ada apa?” Seohyun terlonjak kaget dari lamunannya dan celingak-celinguk mencari sumber suara yang meneriakinya barusan. Ah, ternyata salah satu muridnya.

“Ada apa Sulli-ah?”

“Aku kurang mengerti dengan kalimat bahasa Inggris yang itu.” Sulli mengarahkan telunjuknya pada deretan kalimat yang tertulis di papan lebar berwarna hitam.

“Kalimat bahasa Inggris?” Seohyun mengarahkan bola matanya mengikuti telunjuk Sulli. “ah itu..” ternyata Sulli menanyakan catatan pelajaran bahasa Inggris yang ditulis Seohyun pada papan tulis hitam disamping meja guru yang ia tempati. “jadi begini, ifclause itu merupakan….”

‘Ah ternyata aku masih berada dalam kelas. Kenapa bisa-bisanya aku melamun saat sedang mengajar? Haiiissh Seo.. ada apa denganmu sih?’

‘Surat yang kuterima itu.. berarti ada yang mengetahui tentang keberadaan Kyuhyun dirumahku. Ya Tuhan.. bagaimana ini?’ ia mengurut-urut dahinya sendiri, seperti seluruh saraf otaknya berkonfrontasi untuk tidak mengajaknya konsentrasi hari ini.

KRIIIING

Bel pulang yang nyaring menyadarkannya dari lamunan yang kembali menghinggapinya barusan. Seohyun pun segera merapihkan beberapa barangnya yang tergeletak diatas meja guru dan bergegas melangkah pergi meninggalkan kelas.

“Seohyun sonsaengnim. Aku masih tidak paham dengan kalimat indirect yang ini.”

Seorang murid memanggilnya. Seohyun menghentikan langkahnya dan menoleh kearah sumber suara.

“Kyu.. Ya-yang mana?” ucapannya terdengar gugup. Ia lalu meraih buku pelajaran yang Kyuhyun bawa—mencari letak pelajaran yang kurang dimengerti oleh Kyuhyun.

“Ya apa terjadi sesuatu?” suara Kyuhyun terdengar pelan dan khawatir. Sesekali ia menengok kanan-kiri untuk memastikan tak ada murid yang akan mendengar percakapannya dengan Seohyun.

Seohyun mendongakan kepalanya yang sedari tadi sibuk menunduk untuk membuka lembar demi lembar buku pelajaran yang Kyuhyun bawa. “Huh?”

“Sebenarnya aku bukan ingin menanyakan pelajaran, tapi yang ingin kutanyakan adalah apa yang sebenarnya terjadi padamu.”

Seohyun mengernyitkan dahinya sejenak, namun ia segera menyadari nada khawatir dari suara Kyuhyun barusan. “Aku? Aniyo. Memangnya ada yang salah denganku?”

“Tidak biasanya kan makhluk penuh energi sepertimu mendadak jadi seperti janda kurang santunan.”

“Haiish kau ini! Jadi kau hanya pura-pura? Kau ingat kan ini disekolah?”

Kyuhyun mendengus malas. “Ah araseo.. aku sekarang yakin makhluk sepertimu itu tak mungkin bisa kalem kan?”

“Ciih dasar! Aku itu hanya galak pada lelaki hidung belang kau tau.”

“Jadi maksudmu..? Ah sudahlah aku malas bertengkar denganmu. Tapi, benar kau tidak apa-apa kan?”

Kyuhyun menatap mata Seohyun dalam-dalam dan seketika Seohyun jadi salah tingkah.

“Be-benar aku tidak apa-apa.” Seohyun menundukan kepalanya—menghindari tatapan Kyuhyun yang semakin intens. Otaknya berputar untuk mencari topik lain. “ah iya, kau tetap semangat dipelajaran selanjutnya ya Kyuhyun-sshi. Aku pergi dulu. Annyeonghi gaseyo.”

Seohyun memberi salam dan berlalu meninggalkan Kyuhyun dengan langkah yang terburu sembari sesekali menoleh dan meneriakkan kata “Kyuhyun-sshi hwaiting!”

Kyuhyun hanya mengangkat sebelah alisnya sambil tangannya mengangkat keudara untuk membalas kata-kata semangat yang terus saja diteriakkan Seohyun yang makin menghilang ditelan belokan dinding.

“Aneh. Tumben-tumbenan juga wanita angker itu menyemangatiku.”

♥♥♥

Seohyun bergegas menuju atap gedung sekolah untuk bertemu dengan orang yang telah mengirimi surat kaleng padanya.

‘Pokoknya apapun yang terjadi setelah ini, jangan sampai Kyuhyun tau. Aku benar-benar harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada si penulis surat.’

Seohyun menengokkan kepalanya kesegala arah untuk menemukan tanda-tanda keberadaan si pengirim surat. Ia menyusuri setiap sudut atap gedung sekolah.

Nihil. Tak ada seorang pun disana.

BRAAK

Suara pintu tangga yang tertutup dengan cukup keras membuat Seohyun terlonjak kaget dari acara cari-mencarinya.

“Kau mencariku sonsaengnim?”

Seohyun segera membalikkan badan menghadap sumber suara.

“Yo-yonghwa sonsaengnim? Apa yang kau lakukan disin..”

“Ternyata kau mematuhi perintahku ya?”

“Eh? Ja-jadi kau yang menulis surat itu?”

Yonghwa hanya mengangguk pelan. “Terima kasih kau sudah mau datang kesini.”

“Kau itu salah pa..”

“Sms dari Kyuhyun-sshi itu benar-benar membuatku terkejut. Tak disangka, seorang guru yang sedang praktek mengajar ternyata tinggal seatap dengan salah satu muridnya.” tubuhnya menyandar pada pintu, tangannya melipat kedada sedang wajahnya menunduk—menyembunyikan mimik wajahnya yang berubah-ubah.

“I-itu memang benar. Tapi itu semua ada alasannya,”

Yonghwa menegakkan kepalanya lalu menyeringai memamerkan sedikit rasa angkuh diwajahnya. “Masa bodoh dengan dengan alasannya. Bisa gawat kan, kalau komite sekolah sampai tau mengenai hal ini?” nadanya datar, tapi mampu membuat Seohyun kehilangan napasnya sejenak.

“Tenang saja, aku tak akan membocorkannya,”

“Gamsaham..”

“..asalkan kau mau menjadi milikku. Mudah kan?”

“Akuuuu?!” Seohyun kaget setengah mati mendengar pengakuan sinting itu. Bisa-bisanya seorang guru muda yang tampan dan modis seperti Yonghwa bisa menyukai Seohyun yang berpenampilan ala gadis tahun 80’an itu.

Yonghwa tersenyum kecil, senyum tanpa dosa yang makin membuat Seohyun bergidik ngeri. “Iya kau. Kau tak paham ya? Kau itu benar-benar sangat memikat. Tubuhmu itu begitu datar.”

Seohyun menunduk memperhatikan dadanya. Memang benar-benar datar. Benar apa yang dikatakan Kyuhyun. “Kau itu memuji atau menghina, huh?”

‘Ada-ada saja orang ini, bukannya lelaki itu suka yang berukuran besar seperti apa yang dikatakan Kyuhyun?’

“Ya.. jangan memandangku seperti itu Seohyun-sshi.” Yonghwa menyadari tatapan aneh Seohyun padanya. “menurutku, itulah yang membuatmu memikat. Maklum saja, aku itu bukan pemuja wanita dengan dada yang besar.”

‘Orang ini benar-benar sakit! Bisa-bisanya dia membicarakan ukuran dada wanita impiannya dihadapanku yang notabene wanita.’ Seohyun makin menatapnya ngeri.

“Eothokhae? Ini kan hanya perkara mudah. Kau cukup berkata ‘Aku mau jadi pacarmu’ dan semua akan beres.”

‘Andwae! Ini benar-benar tidak boleh. Aku tidak mau pacaran dengan orang sakit seperti dia. Tapi, kalau aku tak menurutinya, bisa-bisa Kyuhyun dalam bahaya. Ya Tuhaan apa yang harus kulakukan??’ Seohyun membeku dengan berbagai macam pikiran di otaknya.

“Eothokhae? Kau mau kan?” tak tahu sejak kapan Yonghwa sudah memeluk Seohyun dari arah belakang.

“Andwae!” dengan segera Seohyun berupaya melepas pelukan Yonghwa, tapi tenaga laki-laki itu lebih kuat darinya, sehingga ia hanya bisa meronta-ronta tanpa hasil sampai air matanya keluar.

“Jangan pernah kau sentuh dia!” Kyuhyun datang secara tiba-tiba dan dengan satu tarikan ia mengambil paksa Seohyun dari tangan Yonghwa. Lengan-lengan panjangnya melingkari tubuh Seohyun yang bergetar.

“Beraninya kau permainkan dia! Kau tau, dia itu sudah berjuang sejauh ini untuk menjadi seorang guru. Lalu seorang yang sakit seperti dirimu mau menghancurkannya, hhuh?!”

DUAGH

Kaki-kaki panjang Kyuhyun melayang ke arah wajah Yonghwa dalam satu tenaga penuh. Membuat Yonghwa jatuh tersungkur ke lantai. Kedua matanya menatap nanar kearah Yonghwa yang terkapar. Lalu selang beberapa detik, Kyuhyun sudah berada didekat Yonghwa yang sedang menyeka tetesan darah yang mengalir dari sudut bibirnya. Tangan kirinya sudah mencekal kuat kerah baju Yonghwa, sedang tangan kanannya dikepalkan kuat-kuat dengan seluruh energi yang terpusat pada ujung tinjunya.

“SUDAH! Sudah cukup Kyu!” teriakan Seohyun berhasil menghentikan ayunan tinju Kyuhyun yang kurang dari beberap detik lagi akan mendarat telak di wajah Yonghwa.

Refleks tatapan nanar Kyuhyun langsung mengarah pada Seohyun yang terlihat kehabisan napas karena teriakannya barusan.

Rahang Kyuhyun mengeras karena gigi-giginya yang saling bergemeletuk didalam sana. Kyuhyun membuang tatapannya kearah lain. Ia menarik napas panjang dan mendenguskannya dengan kasar.

“Hentikan. Kumohon..” ucapan Seohyun terdengar lemah dan amat memohon.

Ia menatap tajam kearah Seohyun lagi sebelum melepas cekalan tangan kirinya dari kerah Yonghwa dengan kasarnya sampai kepala Yonghwa hampir membentur lantai.

Kali ini Kyuhyun menggeram. Lalu dengan satu gerakan cepat, Kyuhyun segera bangkit dan menarik tubuh Seohyun untuk masuk kedalam pelukannya.

“Bodoh. Kenapa kau begitu nekat, huh? Apa kau mau impianmu menjadi guru hilang begitu saja?” makinya tertahan. Kelima jari tangan kanannya berinisiatif mengelus rambut coklat Seohyun agar dapat menenangkannya. Ia menempelkan hidung mancungnya pada puncak kepala Seohyun yang wangi shampoo.

Ada seberkah ketenangan yang mengalir dalam diri Seohyun saat Kyuhyun memperlakukannya seperti itu, tapi seperti biasa, kedua pipi bulat Seohyun selalu memerah bila mendapat perlakuan khusus dari Kyuhyun.

“Eng.. aku ba-baik-baik saja Kyu..” tukasnya sambil menatapi lantai ubin yang terlihat lebih menarik dibanding sepasang mata Kyuhyun yang sedang menatapnya tanpa berkedip.

BRAAK

Pintu menuju tangga tertutup. Mereka berdua menoleh dan mendapati Yonghwa yang sudah tak berada ditempatnya tadi dan pergi melarikan diri.

Seohyun segera berlari ke arah knop pintu takut-takut kalau Yonghwa akan mengunci mereka berdua disitu.

Benar saja. Di coba memutar knopnya beberapa kali pun, pintunya tak kunjung terbuka.

“Arrgh! Jjinja!” Seohyun masih mencoba beberapa kali memutar knop pintu dan memaksanya untuk terbuka. “aah eotokhae? Kita harus memanggil orang untuk mengeluarkan kita dari sini,” sekuat tenaga ia berusaha menarik & memutar knop pintu keberbagai arah agar mau terbuka.

Tahu-tahu satu lengan Kyuhyun sudah mengunci tubuh Seohyun memojok ke daun pintu. “Lalu, apa yang akan kau lakukan tadi kalau aku tak datang, uh? Jangan bilang kau mau menurutinya?”

“A-aku..”

Wajah Seohyun kembali memerah. Kyuhyun menggeretakkan giginya kemudian berjalan menjauhinya dan memunggunginya. “Lain kali kau tak usah berbuat yang tidak perlu seperti itu! ini kan juga tanggung jawabku. Jika masalah ini ketahuan, aku bisa pindah sekolah, kau tahu!” suara Kyuhyun meninggi, amarah kembali melingkupi dirinya.

“Andwae! Kalau begitu, lebih baik aku yang berhenti dari sini! Dasar bodoh! Aku itu sama sekali tak mau merepotkanmu!”

Ia membalikkan badannya dan menatap tajam ke arah Seohyun. “..dan aku pun juga tak mau jadi bebanmu Seohyun~a!”

Mereka berdua saling membentak dengan kata-kata yang mereka keluarkan.

Seohyun tertegun dengan kata-kata yang Kyuhyun keluarkan barusan. Matanya kembali berair dan air matanya pun akhirnya jatuh.

“Apa maksudmu..?” ucapnya lirih—menatap sayu ke arah Kyuhyun.

Tatapan garang Kyuhyun mulai melemah. “Kau ini sudah dewasa. Tapi kenapa kau begitu bodoh dan cengeng?” ia menjeda kalimatnya dan menghela napas ringan. “menurutku kau ini sangat merepotkan.. tapi apa boleh buat. Aku sama sekali tak bisa mengabaikanmu,” seperti biasa, ia menarik sudut bibirnya membentuk sebuah seringai yang kali ini terlihat cukup manis.

“Biarlah aku yang melindungi impian orang yang ku sukai.” Kyuhyun mengulurkan tangannya—mengisyaratkan agar Seohyun mau menggenggamnya.

Seohyun menyambutnya dengan setiap tetesan air mata yang keluar dari pelupuk matanya. Air mata bahagia, bingung, dan sedih menjadi satu.

‘Kenapa seperti ini? Padahal seharusnya akulah yang melindunginya. Aku gagal sebagai guru. Tapi, aku akui, aku.. aku juga mencintainya.’

Kyuhyun membungkuk dan mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Seohyun.

BLAM

Tiba-tiba pintu yang tadi terkunci pun terbuka. Spontan Seohyun mendorong tubuh Kyuhyun menjauh. Wajahnya menjadi 1000 kali lebih merah daripada sebelumnya.

“Eeh ahjusshi petugas kebersihan? Untungnya ada ahjusshi, jadi kami bisa segera keluar dari tempat ini. Haha.haha.ha..”sapanya sambil diiringi sebuah tawa renyah yang sayangnya terdengar amat sangat memaksakan.

“Aku mendengar ada suara orang yang mengobrol dari arah sini, makanya aku langsung membuka pintunya.”

Dahi petugas itu berkerut melihat murid dan guru yang saling berdekatan. “Ada apa ini?”

“Eng.. aku,” Seohyun terlihat kaku menjawab pertanyaan barusan.

Kyuhyun langsung memeluk Seohyun dengan satu tangannya. “Kami pacaran.” ucap Kyuhyun tegas.

“MWOYA!??” Seohyun terkejut bukan kepalang mendengar perkataan Kyuhyun yang barusan.

Ia menariksudut bibirnya. “Percuma saja menutupi, besok juga akan ketahuan. Sebagai lelaki aku tak mau menghindar.”

Ada perasaan lega yang menyeruak dalam dada Seohyun saat Kyuhyun mengatakan hal itu. jika Kyuhyun saja sudah mau terang-terangan untuk membantunya, masa ia tak mau?

“Maaf ahjusshi petugas kebersihan, tolong lepaskan kami hari ini. Kami akan mempertanggungjawabkannya besok.” ucapnya sambil membungkuk dalam.

♥♥♥

Seohyun berjalan gontai menuju ruang guru. Ia berharap tugas mengajarnya hari ini bisa berjalan senormal mungkin tanpa harus ada interupsi dari manapun. “Annyeong haseyo.” dengan senyum manis ia menyapa seluruh guru yang ada di ruangan.

“Kepada Seohyun sonsaengnim, harap segera ke ruang Kepala Sekolah sekarang. Kami ulangi, kepada Seohyun sonsaengnim harap segera ke ruang kepala sekolah sekarang.” suara speaker pemberitahuan melengking di pagi hari nan cerah ini, menghapus impian Seohyun agar dapat tenang mengajar hari ini tanpa terinterupsi. Masalah ini memang sudah terlanjur ada, jadi tak mungkin jika ia mengeluh.

Mungkin Yonghwa memang telah benar-benar melaporkan kejadian kemarin pada Kepala Sekolah.

Seohyun meletakkan tas pundaknya diatas meja kerjanya dan bergegas pergi keruang guru sembari sebelumnya memberi salam hormat pada para guru yang ada diruangan itu.

‘Walaupun Kyuhyun menyuruhku untuk menanggung persoalan ini berdua, aku benar-benar tak ingin membuatnya sulit dengan berada disekolah ini dan merepotkan para guru yang lain juga. Biar aku sendiri yang berbicara kepada kepala sekolah.’

“Kenapa kau selalu lamban seperti itu, uh?”

Lelaki bertubuh kurus yang mempunyai senyum khas itu, ternyata sudah mendahului Seohyun untuk sampai ke ruang kepala sekolah—menyandarkan tubuhnya pada dinding depan ruang kepala sekolah.

“Kau sedang apa disini, huh? Kau kan tidak dipanggil!” Seohyun setengah berteriak padanya.

Ia hanya menyeringai. “Aku juga berhak masuk, karena aku juga terlibat. Sudah kubilang, aku tak akan kabur.” wajahnya serta ucapannya berubah serius.

“Aku senang kau perhatian. Tapi,”

Ucapan Seohyun terpotong oleh genggaman tangan Kyuhyun padanya dan suara ketukan pintu yang dibuat Kyuhyun.

“Silahkan masuk.”

Suara pintu berderit terdengar saat Kyuhyun menggeser daun pintu agar terbuka. Menambah kesan horror yang akan terjadi pada babak selanjutnya.

“Annyeong haseyo.” sapa si pemilik ruangan yang anteng duduk diatas kursi kebesarannya.

Kedua mata mereka mendelik sempurna.

“A-ahjusshi petugas kebersihan?? te-ternyata kau adalah.. Kepala Sekolah???”

“Hahahaha.. kalian punya reaksi yang bagus.” sang Kepala Sekolah tertawa renyah menyaksikan ekspresi kedua orang di depannya yang seperti orang kerasukan.

“Mengawasi sekolah dengan menyamar sebagai staf kebersihan itu hobiku. Maaf membuat kalian kaget. Hahaha..”

Sang Kepala Sekolah beranjak dari kursi kebesarannya. Wajahnya berubah serius. Membuat Seohyun harus meneguk salivanya sendiri. “Aku memanggil kalian kemari, karena ada yang ingin kubicarakan. Ini soal hubungan kalian yang kulihat kemarin dan cerita yang kudengar dari Yonghwa sonsaengnim.”

Mendengarnya, Kyuhyun langsung mempererat pegangan tangannya pada tangan Seohyun. Seohyun hanya menatapnya sekilas.

“Kepala Sekolah aku benar-benar minta maaf!” dengan suara lantang Seohyun membungkukan badannya penuh.

“Tidak masalah kan?”

“Eh?? Apanya yang tidak masalah?”

“Walaupun baru praktek mengajar, guru dan murid itu tak boleh berpacaran. Asalkan kalian bertunangan, semuanya boleh.” ia tersenyum dengan lebarnya. Membuat kerutan di wajahnya—yang sudah ada karena usia—semakin berkerut saja.

“MWO?! Bertunangan?!” koor mereka berdua. Saling menatap tak percaya dengan kerutan dahi yang tak kalah bertumpuk.

“Begitu kuhubungi orang tua kalian untuk menanyakan hal itu, mereka sangat gembira. Bahkan mereka mengatakan kalau kalian sudah bertunangan sejak lama.”

‘EOMMA!’ Seohyun menggeram dengan berbagai umpatan pelan yang keluar dari bibirnya.

Perilaku ibu Seohyun kali ini memang sangat mengejutkan. Tapi toh itu bisa menyelamatkannya dari masalah ini. Lagipula tak bisa dipungkiri juga kalau ia merasa senang mendengar berita ini.

“Nah Seohyun sonsaengnim, kau harus menjaga posisimu sebagai guru selama mengajar disini dan setelah itu kembalilah mengajar disini kalau sudah lulus dari akademi.”

“N-ne.”

♥♥♥

“Untung kau tidak diapa-apakan tadi.”

“Untunglah. Tapi tak kusangka orang tua kita menjodohkan kita sejak awal.” Seohyun mendengus kasar.

“Bisa-bisanya aku yang cerdas ini termakan jebakan mereka. Ckckck..”

Seohyun hanya menatap jengkel pada pemuda sok disebelahnya.

“Hmm.. tapi rasanya aku jadi makin semangat. Semangat untuk membalas budi pada Pak Kepala Sekolah tadi. Seohyun~a hwating!” Seohyun mengepalkan tangannya ke udara sambil menatap indahnya langit biru dari taman sekolah.

“Oh iya. Kau ingat? Kita itu kan tunangan yang sudah resmi dimata kedua orang tua kita.” Kyuhyun mulai merangkul Seohyun untuk lebih merapatkan jarak duduk mereka.

..dan itu lagi-lagi membuat wajah Seohyun memerah.

“Karena kita tunangan, jadi kita dapat berbuat apa saja semau kita. Aku jadi semakin tak sabaran.” Kyuhyun mengedipkan sebelah matanya dan mulai menyunggingkan senyum ‘setannya’.

“MWOYA!?? Apanya yang semau kita, hhuh?! Itu hanya ‘semaumu’ namanya! Aku itu jelas-jelas tak pernah berpikir seperti itu!” Seohyun mendorong tubuh Kyuhyun yang semakin mendekat. “aku harus menjaga kepercayaan Kepala Sekolah. Aku juga harus menjaga posisiku sebagai guru disekolah ini, kau tau it..”

“Berisik.” dalam sekejap, Kyuhyun sudah mendaratkan ciuman dibibir Seohyun. “yang penting jangan sampai ketahuan kan?” ia mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum manis.

“Bukan itu masalahnya! Haisssh anak itu selalu saja!” Seohyun terus saja menggerutu. Sementara yang di bicarakan sudah melenggang pergi.

♥♥♥

Suara nyanyian beserta getaran dari dalam tasnya membuat Seohyun menghentikan langkahnya dan lalu segera mengubek-ubek tas pundaknya untuk mencari keberadaan benda berwarna pink itu. Setelah ketemu, segera ia mengklik tombol answer untuk menjawab panggilan dari seberang.

“Yeoboseyo.”

“Kau dimana, huh?”

“Maaf aku pulang agak telat, aku mau membeli beberapa bahan makanan untuk beberapa hari kedepan. Oh iya, hari ini kau mau makan apa?”

“Ah tidak usah perhatian begitu padaku,”

“Ya! Siapa yang perhatian pada bocah setan sepertimu, huh?! Kalau kau kelaparan aku juga yang repot pabo,”

“Kau itu selalu jual mahal padaku.”

“Siapa yang kau bilang jual mahal?!” suara Seohyun yang tiba-tiba naik satu oktaf lebih tinggi membuat orang-orang yang sedang berlalu lalang dijalan disekitarnya menoleh dan memandang aneh kearahnya. Ia membuang tatapannya kearah lain, lalu sedikit berdeham untuk mengatur bicaranya. “oh iya, kalau nanti ada yang menelepon rumah dan mencariku, bilang juga aku sedang pergi kerumah teman, jadi kemungkinan agak lama untuk sampai kerumah,”

“Kau mau selingkuh dariku? Apa aku kurang keren? Siapa laki-laki itu, huh?!”

“Ya! Ya! Ya Cho Kyuhyun-sshi! Kau sudah gila? Apa bocah SMA sepertimu selalu berpikiran seperti itu?”

“Cepat kau katakan saja kemana kau akan pergi,”

“Sudah ya aku hampir sampai di supermarket.” tanpa banyak bicara dan melanjutkan pertengkaran kekanak-kanakannya dengan Kyuhyun lagi, Seohyun memutus sambungan teleponnya.

Semenjak hubungannya dengan Seohyun direstui oleh orang tua keduanya, sikapnya menjadi semakin kekanak-kanakan. Kyuhyun hampir selalu membuntutinya, setiap Seohyun sedang berbincang dengan pria lain, si lelaki setan itu langsung berdeham keras agar Seohyun mau menyudahi perbincangannya itu. Walaupun terkadang perbincangannya itu dilakukan dengan sesama guru disekolah.

Bunyi plus getaran itu terdengar lagi dari handphone Seohyun yang sudah masuk kedalam tas pundaknya. Dengan beberapa gerutuan yang dikeluarkan bibirnya, ia terus saja mengubek-ubek tasnya untuk mencari keberadaan benda yang berbunyi itu sambil terus melangkah.

BRUUK

Tanpa sadar, tubuh Seohyun menabrak sesuatu didepannya.

“Aww!” pekiknya. Tubuhnya jatuh terduduk.

“Jeosonghamnida agasshi.. apa kau baik-baik saja??” suara pria didepannya itu terdengar khawatir.

Seohyun mengelus bokongnya yang sedikit nyeri dan menepuk-nepukkan pelan kedua tangannya untuk membersihkan debu yang menempel disana.

Si pria mengulurkan tangannya untuk membantu Seohyun berdiri.

“Gwenchasumnida. Aku baik-baik saja.” Seohyun mendongakkan kepalanya. “oppa?!”

“Hyun~ah??”

—TBC—

Siapakah kira-kira yang bertemu Seo???? Nantikan di part 4! 😀 😀

Hm jadi kepikiran sebuah ancaman. Bagaimana jika yang komen di part ini malah lebih sedikit dari part yang kemaren, aku berencana mem-password ff ini di part yang selanjutnya! Supaya yang baca itu cuma readers setiaku yang komen 😛

Maaf kalo sedikit terkesan kasar. Tapi itu salah satu jalan terbaik menurutku.

Oh iya. Untuk para pengunjung yang minta password ff Oh! my.. 1 2 tapi ngga komen di fic nya, aku ngga bakalan ngasih lagi! Titik, koma, jebret! (?)

184 respons untuk ‘Sonsaengnim, saranghaeyo! (Part. 3)

  1. Syukurlah ga terjadi sesuatu gara2 yong oppa tau hubungan seokyu,aigo…ada juga kepala sekolah yg aneh kaya gitu tp untung z yg tau itu kepala sekolah dan ternyata mereka udah dijodohkan dari lama,tapi sapa namja yg nambrak seo yah?

  2. wah ternyata yg jd org ketiganya bkan yonghwa ya jd siapa pnasaran nich..kepseknya hbt bgt tuh kreatif jd pnjg skolah,untung kyupa brani ngaku kl ngga gmana jdnya..tmbh rame aja lanjut cinggu!!

  3. Kyuhyun tepat waktu jadi gak diapaapainkan kan seohyun yonghwa *nafas lega , eh itu kepala sekolahnya ternyata penjaga sekolah dia nyamar aigoo . mwo?! Jadi SeoKyu udah di jodohin dari dulu? Hmmm itu malah bagus loh ^^ . Seo nabrak siapa? Ah sudahlah org ketiga jgn kebanyakan 🙂

  4. ah, muncul lagi pria baru, semoga yg ini tidak mengganggu kelangsungan hubungan ah, muncul lagi pria baru, semoga yg ini tidak mengganggu kelangsungan hubungan ah, muncul lagi pria baru, semoga yg ini tidak mengganggu kelangsungan hubungan ah, muncul lagi pria baru, semoga yg ini tidak mengganggu kelangsungan hubungan seokyu 🙂

  5. Pil-nya bukan yonghwa? Aku kira dia,, jadi dia cuma muncul sebentar gitu?? Bagus2,, ceritax ga gampang ditebak n buat penasaran.. Thor, agak panjangan lg donk! Kurang puas nih, hehe

  6. Ping-balik: Sonsaengnim, saranghaeyo! (Part. 5) | Fictionland

  7. lohaaaa.#Lambsai”Tangan
    hehe…
    sqya sudah baca part 3 nya…huee..ternyata uri seokyu sudah lama bertunangan toh??tak ku sangka dan tak ku duga,,orang tua mereka masih kolot..hehe..tapi itu lbh baik lagi sih!!!#nyengirKuda

    oh ya,jadi KepSek nyamar jadi petugas kebersihan??
    ok saya lanjt nya..
    gomawo,annyeog..

  8. untung kyu dateng tepat waktu, jadinya seo blm sempet diapa-apain . ceritanya makin seru gak boleh pacaran tapi bolehnya tunangan, lampu ijo tu buat kyu,
    omong-omong seo tabrakan sama siapa tuh ?

  9. akhirny mereka nda jadi kena hukum dan nda ada yg d kluarin dri sekolah it.
    wkwkwk.. tapi lucu juga yah kepala sekolah menyamar jadi petugas kebersihan.
    tapi tadi sapa yg d panggil oppa ma seo pas dia tabrakan it ya?
    aigo.. jangan-jangan kyu mau tambah saingan lagi yah?
    wah.. bisa-bisa dia cemburu tuh..

  10. hihi… Baru tau ada kepsek suka nyamar,
    biro jodoh pula 🙂
    itu ahjussi yonghwa pengen dipites -___- gk suka tpi napsoeng..
    udah sama aku ajh #eh? #abaikan

  11. Itu siapa yg ktmu seo unni jgan blang akan ada org ke-3 lgi atau emg itu yg author mksud org ke-3 nya ,nice ff 🙂

  12. ahh untung aja kyu dateng dsn nyelamatin seo hihi… kiwkiw ternyata mereka pacaran ni ye walau perilaku nya gakaya org pacaran ahaha
    ah untung aja kepala sekolahnya baik jadi lega deh seokyu ga kena masalah 😀
    eh tapi baru selese masalah satu kelar tambah masalah lain.. siapa oppa yg dimaksud seo? jangan bilang dia org ketiga aslinya?? lanjut baca drpd kepoo 😀

Tinggalkan komentar